Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pegiat soroti lemahnya aturan iklan kental manis ancam kesehatan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 11:17:56【Sehat】275 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Susu kental manis. ANTARA/Shutterstock/am.Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pegiat di bidang k

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pegiat di bidang kesehatan masyarakat menyoroti perihal lemahnya regulasi soal iklan kental manis yang mengancam kesehatan anak di Indonesia.
Iklan kental manis kerap dipersepsikan masyarakat sebagai susu, di mana hal ini menjadi salah satu sorotan UNICEF dalam laporan Child Nutrition Report 2025 yang mengulas peningkatan paparan anak terhadap iklan makanan dan minuman tinggi gula yang dipasarkan secara agresif.
Terkait hal itu, Project Lead for Food Policy, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Nida Adzilah Auliani dalam keterangan di Jakarta, Sabtu menyebut regulasi iklan di Indonesia masih lemah dalam melindungi anak dari paparan promosi makanan dan minuman ngak sehat.
"Regulasi iklan di Indonesia saat ini masih belum efektif, terutama dalam melindungi konsumen dari disinformasi dan praktik pemasaran yang menyesatkan. Terlebih dengan adanya kanal digital, termasuk media sosial, memperkuat pengaruh pemasaran yang ngak sehat," kata Nida.
Nida menyebut iklan kental manis mulai menjadi perhatian publik sejak ditemukan sejumlah kasus gizi buruk pada anak yang disebabkan oleh konsumsi kental manis sejak usia dini. Bahkan, sejumlah korban telah mengkonsumsi sebagai pengganti ASI sejak usia 3 bulan.
Maka dari itu, per Oktober 2018 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mulai menegaskan bahwa kental manis bukan minuman untuk sumber gizi dan dilarang dijadikan sebagai pengganti ASI, yang diatur melalui Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.
Namun demikian, dampak dari iklan tersebut masih terasa hingga kini, sebab masyarakat yang masih menganggap kental manis sebagai minuman susu untuk anak.
Oleh karena itu, Nida menilai pengawasan iklan dan distribusi produk ngak bisa dipandang sebelah mata.
Lebih lanjut, ia berharap pemerintah dapat membuat kebijakan pangan secara komprehensif. Mulai dari pelabelan hingga pemasaran produk yang mudah diakses oleh anak-anak.
"Kebijakan ini harus meliputi label depan kemasan berbasis bukti, pembatasan pemasaran produk ngak sehat, serta lingkungan pangan sehat di sekolah," ujar Nida.
Baca juga: Konsumsi kental manis dan tantangan edukasi gizi di Indonesia
Senada dengan itu, Peneliti dari Universitas Internasional Batam (UIB) Rahmi Ayunda menyebut keberadaan ruang digital yang sangat ramai menjadikan promosi dan iklan ultra-processed foodmenjadi begitu dekat dengan masyarakat.
Ia mengungkapkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024 mencatat 221,6 juta pengguna internet (sekitar 79,5 persen populasi), dan 9,2 persen di antaranya anak di bawah 12 tahun.
"Artinya, jutaan anak menghabiskan waktu di jalan raya informasi, di mana promosi menyatu dengan hiburan. Iklan ngak selalu tampil sebagai iklan; bisa berupa tantangan lucu, ulasan jujur, atau karakter favorit yang menyarankan camilan manis. Di sinilah aspek hukum menjadi krusial, anak belum memiliki kapasitas kognitif untuk membedakan mana hiburan dan mana ajakan membeli, sehingga mereka berhak atas proteksi khusus dari praktik promosi yang mengecoh," tutur Rahmi Ayunda.
Baca juga: Perjuangan Mama Ance menjauhkan anak dari "susu" kental manis
Baca juga: Promosi kental manis dan literasi gizi yang salah kaprah
Suka(8484)
Sebelumnya: Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
Selanjutnya: Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
Artikel Terkait
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- Prabowo: Indonesia
- Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang
- BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
- Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku
- Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
- Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"
Resep Populer
Rekomendasi

Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik

HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja

Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh

Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat